Suasana alam pedesaan seperti itu akan mewarnai setiap kunjungan ke Gasol Pertanian Organik (GPO), “The House of Paddy”. Gasol, nama sebuah desa di Cianjur, Jawa Barat, di kaki gunung Gede yang berada di ketinggian 680 m dpl, dengan suhu udara 21oC—27oC. Masyarakat Gasol umumnya petani padi, dan daerah ini merupakan salah satu sentra produksi beras.
Lestarikan Padi Lokal
Meskipun belum digarap sepenuhnya secara profesional, namun GPO sudah tampak rapi dalam menata dan menyajikan daya tarik ke setiap pengunjung yang datang. Agar lebih menarik, GPO pun telah menjalin kerjasama dengan beberapa tempat wisata lain.
Banyak Paket
Di GPO, pengunjung dapat merasakan bagaimana kehidupan petani. Pengunjung pun bisa mengikuti kegiatan bertani yang sesungguhnya. Seperti membajak sawah dengan kerbau, bercocok tanam padi, dan panen.
Anda juga akan diperkenalkan pada beberapa jenis padi, cara penanamannya, sampai proses pengolahan menjadi nasi yang pulen. “Melalui edukasi ini diharapkan pengunjung mengetahui bahwa kita memiliki beras-beras unggul dengan citarasa yang tak kalah dengan beras-beras dari luar negeri,” jelas Ika.
Paket lain yang ditawarkan adalah paket teh. Anda akan dibawa berkunjung ke Pabrik Teh PTP VIII Tanawatee. Plus minum secangkir teh panas dengan beberapa kue tradisional, melihat proses pembuatan teh, dan tea walk.
Bagi pengunjung yang ingin mendapatkan tantangan seru malam hari sebaiknya memilih paket obor. Karena paket ini memiliki nuansa berbeda, pada malam hari pengunjung diajak untuk menangkap belut di sawah (ngobor belut). Kegiatan ini semakin mengesankan lantaran pemandagan alam yang indah, tentram, dan syahdu. Makan dan minum ditemani obor sambil mendengarkan bunyi kodok, jengkerik, dan beberapa binatang malam. Sebelum itu, di pagi harinya, peserta diajak jalan-jalan ke sawah, membajak sawah, main air di sungai, dan beberapa kegiatan santai seperti main bola serta enggrang.
Piring Daun Pisang
Usai berkeliling di sawah, Anda singgah di pondok untuk menikmati pulennya nasi dari beras organik. Anda bisa menyantap hidangan bersama-sama. Sebab, makanan di sajikan pada selembar daun pisang yang diletakkan di atas tikar. Hidangan tersaji untuk enam orang.
Nasi yang disajikan berasal dari beras merah lokal beraroma wangi. Aroma nasi hangat akan semakin menggoda saat lauk khas desa tersaji menemani santap siang setelah seharian keliling ke sawah. Sepiring oseng ikan peda cabe ijo, ikan mas duri lunak, oseng teri, ayam goreng bumbu kuning, sayur asem, tahu dan tempe goreng, serta lalapan lengkap dengan sambal terasi. Selain nasi merah, disediakan pula nasi liwet yang tak kalah pulen dan wangi. Suasana santap siang itu semakin menentramkan hati, lantaran diiringi lantunan tembang Sunda dari seorang pesinden dengan iringan musik tradisional.
Ayo kita ke Gasol!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar