Senin, 25 Juli 2011

XL Lipatgandakan Layanan di Ramadan


Menjelang bulan Ramadan, PT XL Axiata menghadirkan jaringan secara maksimal. Jaringan tersebut dianggap mumpuni sebagai antisipasi lonjakan kebutuhan pengguna XL selama Ramadhan dan Lebaran.

"XL telah menyiapkan jaringan yang berkualitas dengan kapasitas besar di seluruh area untuk mendukung berbagai program yang kami selenggarakan dalam mendukung ibadah Ramadhan dan kebutuhan Lebaran, baik untuk SMS, telepon ataupun akses data internet," kata Direktur Utama XL, Hasnul Suhaimi, di acara FX Lifestyle X'enter, Senayan, Jakarta Selatan, Senin 25 Juli 2011.

XL telah menambah 3.000 BTS 2G dan 2.000 3G tahun ini dan menambah 100 BTS baru khusus untuk menghadapi lebaran. XL juga memasang 18 mobile BTS guna mengantisipasi peningkatan trafik yang rata-rata mencapai 30 persen sepanjang Ramadan hingga Lebaran.

"Kapasitas jaringan XL yang disiapkan saat ini akan mampu menghadapi lonjakan trafik hingga 2 kali dibandingkan hari-hari biasa. Sementara untuk area tertentu seperti jalur mudik kami akan meningkatkan kapasitas hingga minimal dua kali dari hari biasa," kata Dian Siswarini, Direktur Network & Service XL.

Selain meningkatkan jaringan, XL juga menghadirkan beberapa promo dan layanan yang bertujuan untuk menunjang aktivitas pelanggannya. Layanan 'XLalu Lebih Baik' itu bisa dinikmati oleh pengguna prabayar maupun pasca bayar. Seperti tarif murah untuk voice, SMS dan data, konten Islami, hingga posko mudik guna membantu pelanggan yang akan pulang kampung.

Untuk para pelanggan prabayarnya, tahun ini XL menghadirkan promo XL Ampuh, yang menjanjikan tarif murah selama 24 jam. Pelanggan bisa menikmati gratis menelepon 200 menit ke sesama XL serta gratis 500 SMS ke semua operator setelah mengirim SMS dalam jumlah tertentu dalam kurun 24 jam.

Sementara bagi pelanggan pasca bayar, XL menawarkan paket Unlimited Combo yang tersedia dalam tiga varian harga yaitu Rp50 ribu (gratis 100 menit telepon dan 400 SMS ke semua operator serta internet 4 jam), Rp80 ribu (160 menit voice, 600 SMS, internet 16 jam) serta Rp150 ribu (300 menit voice, 1.000 SMS dan internet 70 jam).

Sementara, konten-konten yang disiapkan XL untuk para pelanggannya pun beraneka ragam, mulai dari Xpressive SMS yang menjadi salah satu produk terlaris pada Ramadhan tahun lalu, RBT, kartu ucapan, Tausyiah hingga aplikasi Islami.
                                                 Pemerintah Diminta Susun Regulasi 4G LTE
 
Pemerintah diminta segera menyusun regulasi terkait pengembangan instrumen infrastruktur 4G LTE (long-term evolution). Alasannya, saat ini operator sudah siap dan tengah menunggu-nunggu keputusan pemerintah untuk menggelar layanan 4G LTE.

Akibat belum ada kepastian kapan 4G LTE diterapkan, operator belum bisa mengambil langkah untuk mengembangkan layanan ini.

"Kalau frekuensinya belum ada, kami juga kesulitan untuk memilih akan menggunakan teknologi yang seperti apa,” kata Dian Siswarini, Direktur Network and Services PT XL Axiata, pada acara penanaman pohon program Merapi Hijau Kembali di lereng Merapi, Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

Dian menyebutkan, operator belum tahu frekuensinya di mana saja dan ini memerlukan waktu yang lama. Padahal, Dian mengatakan, secara teknologi XL sudah siap untuk mengembangkan teknologi 4G LTE. "Tetapi kami harus melihat terlebih dahulu apakah ekosistmennya sudah siap. Jika sudah, kami bisa masuk ke sana," ucapnya.

Teknologi ini, kata Dian, sangat penting mengingat saat ini layanan suara sudah mengalami penurunan. "Jadi, tiga tahun mendatang kami sudah bukan lagi bicara layanan suara," ucapnya.

XL sendiri sudah pernah melakukan uji coba LTE pada Desember 2010 lalu.

Saat ini, menurut Dian, perbandingan layanan data dan suara di 2G sudah sekitar 50:50. "Kalau di 3G, hampir 90 persen penggunaan sudah menggunakan layanan data," ucap Dian.

Dian menyebutkan, sebenarnya saat ini ada beberapa kandidat frekuensi yang bisa dialokasikan untuk LTE, termasuk 1.8GHz, 900MHz, dan 700MHz. “Frekuensi 1.8GHz dimungkinkan jika dilakukan refarming teknologi 2G dan 3G sebelumnya. Hanya saja, kocek investasi yang keluar akan jauh lebih besar,” ucapnya.

Adapun untuk frekuensi 700MHz masih ditempati oleh sejumlah penyelenggara siaran televisi free to air nasional, yang mana frekuensi tersebut baru bersih pada 2018 setelah semua TV nasional bermigrasi ke kanal TV digital.

Sebagai perbandingan, saat ini India dan China telah menggelar LTE secara komersial lebih dulu di frekuensi 2.3GHz. Teknologi yang dipakai adalah TDD (Time Division Duplex)-LTE. Dari studi yang dilakukan, karakter di dua negara tersebut mirip dengan di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar