Pasak bumi banyak tumbuh di hutan-hutan di Indonesia, Thailand, Malaysia, Birma, dan Vietnam. Tingginya mencapai 20 meter. Pasak bumi ini dikenal juga dengan nama tongkat ali, sedangkan
nama latin dari pasak bumi adalah Eurycoma longifolia Jack.Sejak jaman dahulu, pasak bumi ini sudah dimanfaatkan sebagai tanaman obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Di Kalimantan Barat, pasak bumi yang berukuran besar ini diukir menjadi gelas, mangkok atau piala, kemudian dijualbelikan di pasar, supermarket bahkan juga di bandara. Sehingga pasak bumi juga dapat dijadikan sebagai oleh-oleh khas dari Kalimantan.
Hampir semua bagian dari tanaman ini dapat dijadikan sebagai obat. Daun pasak bumi dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit gatal-gatal. Bunga dan buanya dapat digunakan untuk mengobati sakit perut, sakit kepala dan nyeri pada tulang. Kulit dan batangnya bermanfaat untuk mengobati demam, sakit tulang, sariawan, cacing perut, serta bisa dimanfaatkan untuk memulihkan stamina bagi ibu-ibu yang habis melahirkan. Sedangkan akar pasak bumi bisa digunakan sebagai obat kuat (afrodisiak), antimalaria, menurunkan panas dan disentri. Pasak bumi digunakan sebagai antimalaria karena mengandung senyawa kuanoid dan erikomanon, dimana senyawa tersebut mampu melawan Plasmodium falciparum yang menyebabkan penyakit malaria.
Senyawa aktif yang terdapat pada pasak bumi antara lain adalah : quassinoids, erycomanine, eurycomanone, eurycomalactone. Efek herbal yang paling populer dari tanaman ini adalah sebagai obat kuat (afrodisiak), menambah gairah dan juga untuk penambah stamina (tonikum). Cara menggunakannya pun cukup mudah, yakni dengan merendamnya dalam air panas selama kurang lebih 0,5 – 1 jam, kemudian airnya diminum. Ada juga yang menggunakan pasak bumi dengan cara meletakkannya di antara gusi atau sublingual saat kontak seksual dengan tujuan untuk meningkatkan libido.
Akar pasak bumi mengandung ekstrak ethanolic yang bermanfaat untuk menambah jumlah hormon testoteron pada pria. Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jenry Walles Simanjutak dari Departemen Farmasi ITB menunjukkan bahwa pasak bumi dapat meningkatkan kadar testoteron dalam darah secara signifikan. Namun untuk meningkatkan kadar testoteron ini tidak cukup hanya dengan sekali pemberian saja. Efek pasak bumi (Eurycoma longifolia) akan terlihat setelah pemakaian selama beberapa minggu. Studi pada sebelas pria menunjukkan rata-rata terjadi kenaikan kadar testosteron sebesar 50% setelah mengkonsumsi Eurycoma longifolia selama 1 bulan.
Bagi kaum pria, testosteron merupakan hormon yang mempunyai peranan penting dalam menjaga kualitas reproduksi. Hormon testoteron akan berpengaruh pada proses spermatogenesis dan pematangan sperma di dalam testis, meningkatkan libido, energi dan kekebalan tubuh. Pada sebagian orang, penurunan kadar testosteron bisa mengganggu kehidupan seksual dan keharmonisan rumah tangganya. Tentu saja hal ini memerlukan penanganan agar masalah tersebut tidak terjadi. Berbagai upaya pun banyak dilakukan oleh kaum pria, mulai dari pengobatan dengan bahan kimia atau dengan obat-obat tradisional. Pasak bumi dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Selain untuk meningkatkan fungsi seksual pria, Eurycoma longifolia juga dapat menambah keaktifan pria di dalam melakukan aktivitas seksual.
Sebenarnya pasak bumi tak hanya bermanfaat untuk kaum pria saja, bahkan juga bermanfaat untuk kaum wanita. Diantaranya adalah untuk menambah stamina setelah melahirkan. Selain itu juga bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker payudara. Hal ini karena pasak bumi mengandung kuasionid dan alkaloid yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar