Selasa, 28 Februari 2012

Terapi Diare dengan Probiotik

Diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia, karena angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh diare masih tinggi terutama pada bayi dan balita. Menurut
data statistik dikatakan bahwa lebih dari 70% kematian balita disebabkan karena diare, malnutrisi dan pneumonia.
Diare dapat didefinisikan sebagai penyakit yang ditandai dengan frekuensi buang air besar yang meningkat tiga kali atau lebih dalam satu hari dan konsistensi tinja berubah ke arah cair. Berdasarkan jangka waktu terjadinya, diare dibagi menjadi 2, yaitu diare kronis dan akut. Diare kronis terjadi lebih dari 2 minggu sedangkan diare akut biasanya terjadi hanya beberapa hari (kurang dari 2 minggu). Di Indonesia, kasus diare akut lebih banyak dibandingkan dengan diare kronis. Diare akut dapat menyebabkan dehidrasi yang jika tidak segera diatasi maka akan menyebabkan terjadinya kematian.
Penyebab diare bermacam-macam, antara lain adalah karena adanya infeksi (bakteri, protozoa, virus, dan parasit), keracunan bahan makanan, alergi, dan obat. Selain itu unsur daya tahan tubuh (sistem imunitas) dan faktor lingkungan juga sangat berpengaruh. Jika daya tahan tubuh (imunitas) menurun, maka tubuh akan mudah terserang oleh penyakit. Untuk itulah program kesehatan untuk mencegah dan memberantas diare diarahkan dengan cara memperkuat daya tahan tubuh, mengubah lingkungan dan perilaku ke arah yang lebih sehat.
Salah satu suplemen yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi diare adalah probiotik. Probiotik merupakan suatu bakteri yang tidak patogen,  penghuni normal usus manusia dan binatang. Dengan adanya bakteri tersebut maka akan memberikan keuntungan, karena usus akan dilindungi dari serangan bakteri patogen. Lactobacillus acidophilus,  Lactobacillus GGBifidobacterium bifidum, dan Enterococcus faecium merupakan bakteri-bakteri probiotik yang sering digunakan untuk memperpendek durasi diare.
Pengobatan diare dengan menggunakan probiotik masih terbilang jarang,  padahal penggunaan probiotik untuk mengobati diare lebih aman dan baik dibanding memakai obat-obat kimia atau antibiotik.
Probiotik bermanfaat untuk meningkatkan sistem imunitas dan juga menghambat pertumbuhan bakteri patogen dalam usus. Cara kerja probiotik dalam meningkatkan respon imunitas alami adalah dengan meningkatkan produksi musin mukosa  usus, yang mana musin berfungsi untuk melindungi terhadap apa yang kita makan atau minum. Efek respon imunitas lain dari probiotik adalah dengan meningkatkan aktifitas fagositik oleh lekosit PMN dan mononuklear.
Biojanna, salah satu jenis probiotik
Kompetisi untuk mengadakan perlekatan dengan enterosit merupakan mekanisme kerja dari probiotik untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen dalam mukosa usus. Enterosit yang telah jenuh dengan bakteri probiotik tidak akan dapat melekat dengan bakteri yang lain. Jadi kolonisasi bakteri patogen dapat dicegah dengan bakteri probiotik yang ada dalam mukosa usus. Adhesi bakteri patogen seperti E. Coli dan  Salmonella mampu dihambat oleh kemampuan adhesi dari bakteri probiotik sehingga kolonisasi tidak terjadi. Selain itu ion hidrogen yang dihasilkan oleh probiotik juga dapat menurunkan pH usus sehingga pertumbuhan bakteri patogen akan terhambat karena adanya suasana yang tidak menguntungkan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar